Rabu, 14 November 2018 | 16:20 WIB | Ahmad | PSG | 6804
Oleh: Ibu Henny Ma'rifah, AMd OT
Aktifitas Fungsional adalah kegiatan yang dirancang untuk mampu melakukan satu atau lebih secara praktikal dengan tujuan tertentu, lebih mengutamakan fungsi dan kegunaan dari pada hal-hal yang dekoratif.
Aktifitas fungsional pada anak berkebutuhan khusus diperlukan untuk:
1. Mempertahankan kemampuan yang sudah dikuasai
2. Mempersingkat waktu belajar
3. Mengurangi efek deconditioning syndrome
4. Mengoptimalkan fungsi fisik
5. Meningkatkan well-being
6. Meningkatkan kemampuan sosial
7. Menyiapkan kondisi "ON" untuk belajar
Pembahasan:
1. Mempertahankan kemampuan yang sudah dikuasai
Misalnya :
- Anak sudah mampu memegang sendok, aktifitas fungsionalnya adalah makan sendiri
- Anak sudah mampu memegang benda kecil dengan gerakan mencubit, aktifitas fungsionalnya adalah mengupas buah dan bawang untuk membantu ibu
2. Mempersingkat waktu belajar (belajar hal yang penting saja)
Misalnya:
- Memilih belanjaan untuk meningkatkan scanning, fokus, menyamakan benda/gambar/tulisan dan konsentrasi serta sosialisasi
- Olahraga (memasukkan bola ke keranjang) untuk meningkatkan fokus
- Belajar mengancingkan baju, menyiram bunga atau memeras pakaian basah untuk kemandirian, dll.
3. Mengurangi efek deconditioning syndrome
Deconditioning syndrome adalah sekumpulan gejala yang menimbulkan kapasitas fungsional menurun pada beberapa sistem tubuh akibat immobilisasi/kurang gerak dalam jangka waktu yang lama.
Misalnya:
- Otot kaki yang mengecil pada anak CP yang kesulitan menggerakkan kaki
- Pernafasan yang pendek pada anak dengan autism sehingga kesulitan meniup atau pun mengeluarkan suara.
- Gerakan yang lamban karena kebiasaan makan berlebihan dan kurang aktifitas (gerak).
4. Mengoptimalkan fungsi fisik
Misalnya:
- Melakukan kegiatan sesuai usia, kemampuan dan kebutuhan.
- Meningkatkan koordinasi tubuh (mata-tangan, mata-kaki), koordinasi bilateral (kedua sisi tubuh – kanan kiri), memperbaiki postur, memperbaiki keseimbangan.
- Memperpanjang pernafasan, memperkuat otot, meningkatkan aliran darah ke otak, memperbaiki sirkulasi darah dan oksigen.
5. Meningkatkan well - being
Seperti:
- Peredaran darah lancar
- Sirkulasi oksigen lancar
- Warna kulit lebih cerah
- Denyut jantung lebih stabil
- Kepadatan tulang meningkat
- Mengurangi hiperaktivitas
- Otot semakin kuat
- Berat badan ideal
6. Meningkatkan kemampuan sosial
Diantaranya:
- Meningkatkan kemampuan mengungkapkan kesenangan saat beraktivitas dengan orang lain.
- Belajar beradaptasi dengan situasi yang berbeda.
- Mengikuti peraturan, bergiliran.
- Lebih terbuka dengan orang lain.
- Belajar memahami perintah dari orang yang berbeda.
7. Menyiapkan kondisi "ON" untuk belajar
Karena:
- Energi tersalurkan sehingga lebih "on" saat belajar.
- Mengurangi perilaku stimming karena waktu luang yang terisi dengan hal bermanfaat.
- Meningkatkan atensi dan konsentrasi.
- Mengurangi kecemasan dan meningkatkan keceriaan.
Berapa banyak aktifitas fisik fungsional yang dibutuhkan?
* Aktifitas fisik merangsang hormon Adenosine yang berfungsi meningkatkan ketenangan, membuat tidur lebih nyenyak dan mengurangi cemas
* Upaya meningkatkan Adenosine dalam aktifitas sehari-hari dapat berupa:
1. Jalan kaki selama 20 menit setiap pagi.
2. Jogging 20 menit, pagi-sore.
3. Berenang 30 menit.
4. Jalan santai 30 menit.
5. Hiking 30 menit
Aktifitas fungsional pada anak dapat berupa:
OLAHRAGA
* Aktifitas Olahraga dapat dikombinasikan dengan permainan.
* Berlari mengelilingi lapangan selama 20 menit.
* Bermain lempar tangkap bola 30 menit.
* Bermain badminton dengan balon.
* Hiking ke gunung.
Dll
KEGIATAN KESEHARIAN dan KEMANDIRIAN/ BINA DIRI
* Menyiapkan makanan untuk disantap.
* Merapikan tempat tidur dan memasang sarung bantal.
* Makan dan mandi sendiri.
* Melipat pakaian.
* Memeras dan menjemur pakaian.
* Membantu memotong sayuran dan mengupas bawang.
* Mencuci piring.
* Dll
Kunci keberhasilan memberikan aktifitas fungsional pada anak.
* KERJASAMA semua anggota keluarga.
* Cari tau hal yang menjadi kesukaan anak untuk dijadikan reward/penguat atas aktifitas yang dilakukan.
* Ajak anak bicara sebelum melakukan aktivitas (kesepakatan, boleh atau tidak dilakukan, hadiah apa yang ananda akan peroleh setelah melakukan aktivitas).
* Lakukan aktivitas secara bertahap dan KONSISTEN jangan berharap terlalu tinggi pencapaian anak
* Perhatikan asupan gizi (jangan berlebihan) karena akan berpengaruh pada keaktifan anak, emosi dan perilaku yang akan mempengaruhi aktivitas yang akan dilakukan.
Terimakasih.. Semoga bermanfaat.