Senin, 06 April 2015 | 09:31 WIB | Administrator | Hari Besar | 1176
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Autis Dunia yang jatuh pada 2 April 2015, Rumah Autis Bekasi bersama Spire Research & Consulting menggelar Open House dengan tema “ Autisma di-Indonesia” di Rumah Autis Bekasi, Jatiasih - Kota Bekasi .
Acara turut dihadiri oleh Bapak Deka Kurniawan beserta istrinya Ibu Ulfi selaku pendiri Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah Rumah Autis, Nelwansyah ( Direktur Eksekutif Rumah Autis), Ibu Deby Haryati dan Ibu Merry dari Spire Research & Consulting.
Open House yang berdurasi sembilan puluh menit ini dibuka dengan kata sambutan Bapak Nelwansyah sekaligus presentasi mengenai “ Autis di-Indonesia “. Dalam presentasi tersebut, beliau membahas banyak hal tentang seputar dunia autisma diantaranya mengenalkan kepada banyak orang apa itu autisma, apa penyebab autisma, jumlah penyandang autisma di-Indonesia, dan pendidikan bagi anak penyandang autis.
Tujuan diadakannya Open House dalam kesempatan ini, terlebih untuk memberi edukasi tentang autisma serta meminta pemerintah dan masyarakat agar lebih fokus dalam berperan menangani anak berkebutuhan khusus di-Indonesia. Beliau menjelaskan, bahwa penanganan anak berkebutuhan khusus bukan semata butuh peran orang tua, namun negara juga harus ikut berperan dalam menanggapi masalah ini.
“ Anak berkebutuhan khusus bukan sekedar butuh peran dari orang tua, tapi perlu peran dari negara ” tegas Nelwansyah.
Setelah presentasi oleh Bapak Nelwansyah selesai, acara berlanjut dengan Konferensi Pers bersama Ibu Merry (Corporate Communication Spire Research). Spire Research mencatat, tahun ini jumlah penyandang autisma di-Indonesia berjumlah 139 ribu berusia 17 tahun kebawah dan rata-rata penyandang autis belum mendapat perhatian khusus, memperoleh pendidikan layaknya anak normal lainnya. Maka dari itu, Ibu Merry sangat berharap dari media massa maupun pemerintah agar fokus untuk mensosialisasikan dan menangani anak berkebutuhan khusus terutama di-Indonesia.
“Kami berharap semoga media massa beserta pemerintah dapat membantu mensosialisasikan anak berkebutuhan khusus, dan pemerintah bisa membuka lapangan perkerjaan bagi mereka misalnya dibidang hospitality, perhotelan, atau public service “ Tutur Ibu Merry.
Diakhir acara, awak media dan seluruh tamu undangan diajak touring berkeliling ruangan sekolah Rumah Autis, kemudian melihat salah satu kegiatan Ekstrakurikuler memasak siswa Rumah Autis “ Cooking Class” yang dipandu Chef Nanda Hamdalah. (Komfra/ Al)